Macam-macam kerajaan islam di sumatera
sumatera memiliki banyak kerajaan dari ujung ke ujung berikut kerajaan islam di sumatera:
1.Kerajaan
Jeumpa (777 M)
Kerajaan Jeumpa merupakan salah satu
kerajaan Islam di nusantara yang muncul sekitar abad ke 7 M. Adapun pendiri
dari kerajaan Jeumpa ini ialah Salman Al Parsi. Kerajaan Jeumpa menjadi tempat
penyebaran pertama Islam untuk pertama kalinya di wilayah nusantara kala itu.
Penyebaran agama Islam di Kerajaan
Jeumpa kala itu dipengaruhi oleh para pedagang muslim yang berasal dari Persia.
Secara perlahan Kerajaan Jeumpa hingga para masyarakat pun memeluk Islam.
Sekitar tahun 777 Masehi, kerajaan secara sepenuhnya menjadi kerajaan yang
bercorak Islam.
Daerah cakupan Kerajaan Jeumpa
mencakup Kabupaten Beureun. Masa keruntuhan Jeumpa terjadi sekitar tahun 880 M.
Secara umum kerajaan Jeumpa menjadi kerajaan yang memiliki ramai penduduk.
Adapun pusat pemerintahan dari Kerajaan Jeumpa ialah kota Pelabuhan.
Kota ini termasuk sebagai tempat
persinggahan dan perdagangan strategis di pulau Sumatera. Kerajaan Jeumpa juga
masuk dalam jalur perdagangan dan pelayaran yang strategis di wilayah Selat
Malaka. Wilayahnya yang strategis tersebut menjadikan masyarakat Kerajaan
Jeumpa memilih berdagang.
Kawasan perdagangan Kerajaan Jeumpa
terletak di wilayah pesisir utara Pulau Sumatera. Kerajaan Jeumpa juga telah
menjalin hubungan kerja sama perdagangan dengan berbagai kerajaan-kerajaan yang
ada di seluruh pulau Sumatera.
Selain dengan kerajaan-kerajaan di
nusantara, Kerajaan Jeumpa juga telah memiliki kerja sama perdagangan dengan
berbagai kerajaan dari wilayah Persia, Arab, India bahkan Tiongkok.
2.Kesultanan Peureulak (840-1292)
Kesultanan Perlak merupakan salah
satu Kerajaan Islam di wilayah Sumatera. Kesultanan Perlak juga terkenal akan
daerahnya yang menghasilkan banyak kayu perlak. Kayu perlak sendiri merupakan
jenis kayu yang sangat cocok dalam pembuatan kapal.
Oleh karena itu daerah ini terkenal
dengan sebutan Kesultanan Perlak. Karena wilayahnya yang strategis serta
memiliki hasil alam yang baik, menjadikan Perlak sebagai kawasan pelabuhan
niaga yang berkemang pada abad ke 8 M.
Semakin ramainya transaksi
perdagangan yang dilakukan oleh pedagang muslim dari Arab dan Persia menjadikan
masyarakat di daerah Perlak semakin dekat dengan Islam. Berbagai perkawinan
campur dengan saudagar muslim dan warga setempat juga menjadi faktor utama
semakin meluasnya Islam.
3.Kesultanan
Samudera Pasai (1267-1521)
Nama lain dari Kesultanan Samudera
Pasai ialah Samudera Darussalam. Kerajaan ini merupakan salah satu kerajaan
Islam yang terletak di bagian pesisir pantai utara Sumatera. Lokasinya berada
di sekitar kota Loksumawe dan Aceh Utara.
Beberapa bukti sejarah yang
mengaitkan keberadaan Kerajaan Samudera Pasai adalah ditemukannya beberapa
makam raja serta berbagai penemuan koin berbahan emas dan perak yang berisikan
nama-nama raja.
Kesultanan ini didirikan oleh Marah
Silu yang memiliki gelar Sultan Malik As-Shaleh pada tahun 1267. Kerajaan
Samudera Pasai Runtuh pada tahun 1521 ketika dikalahkan oleh bangsa Portugis.
4.Kesultanan
Lamuri (800-1503)
Kesultanan Lamuri terletak di daerah Aceh Besar yang berpusat di
Lam Reh, Kecamatan Masjid Raya. Kesultanan Lamuri merupakan kerajaan yang lebih
dulu muncul sebelum berdirinya Aceh Darussalam. Data mengenai keberadaan
Kesultanan Lamuri ini didasarkan pada berita-berita luar yang selalu
dikemukakan oleh para pedagang dan pelaut asing dari India, Arab dan China.
5.Kerajaan Linge (1025-sekarang)
Kerajaan
Linge termasuk ke dalam kerajaan kuno yang terletak di Aceh. Kerajaan ini
berdiri sekitar tahun 1025 M atau 416 H di mana raja pertamanya ialah Adi
Genali.Adi Genali sendiri memiliki empat orang anak yaitu Empuberu, Sibayak,
Linge, Merah Johan dan yang terakhir Merah Linge. Menurut sejarah, Raja Linge I
mewariskan sebuah pedang dan sebentuk cincin pertama untuk keturunannya. Pedang
dan cicin tersebut berasal dari Mahmud Syah.
6.Kerajaan Siguntur (1250-sekarang)
Kerajaan
Siguntur merupakan kerajaan yang telah berdiri sejak tahun 1250 setelah
runtuhnya kerajaan Dharmasraya. Setelah bertahan beberapa periode, Kerajaan
Siguntur pun kemudian dikuasai oleh Kerajaan Pagaruyung.
Namun,
para ahli waris istana kerajaan masih tetap diberikan gelar sultan. Hingga hari
ini ahli waris yang melanjutkan jabatan raja Siguntur ialah Sultan Hendiri.
Bahasa yang digunakan di lingkungan Kerajaan Siguntur ialah bahasa Minang
dialek Siguntur yang memang memiliki kesamaan dengan dialek Payakumbuh.
7.Kesultanan Indrapura (1347-Sekarang)
Kerajaan
ini adalah sebuah kesultanan yang berlokasi di Pesisir Selatan, Sumatra Barat
serta berbatasan dengan Jambi dan Bengkulu. Secara resmi, kerajaan ini pernah
menjadi bawahan Kerajaan Pagaruyung akan tetapi pada akhirnya kesultanan ini
berdiri sendiri sehingga bisa mengatur sendiri urusan kerajaan tanpa campur
tangan kerajaan Pagaruyung.
8.Kerajaan
Pedir (1400-1524)
Kerajaan
Pedir merupakan kerajaan kecil yang digambarkan terletak di wilayah dataran
rendah. Wilayahnya luas serta subur sehingga para penduduknya hidup dengan
makmur. Batas-batas kerajaan ini ialah sebelah timur wilayah kerajaan Samudera
Pasai, kemudian bagian barat wilayah kerajaan Aceh Darussalam dan bagian
selatan berbatasan dengan pegunungan serta di bagian utara berbatasan dengan
Selat Malaka.
9.Kerajaan Daya (1480-Sekarang)
Dulu
wilayah kerajaan ini terdapat hulu sungai Daya. Di tempat ini terdapat sebuah
dusun Lhan Na dan dihuni oleh masyarakat yang belum beragama. Tak lama setelah
itu masyarakat di sekitar hulu menjadi ramai dan berkembang karena berbagai
pendatang menikah dengan penduduk asli hulu. Agama Islam mulai meluas di
kerajaan ini setelah orang-orang dari Aceh besar dan Pasai datang ke kerajaan
ini.
10.Kesultanan Aceh (1496-1903)
Kesultanan
Aceh Darussalam termasuk juga sebagai kerajaan Islam yang berada di provinsi
Aceh. Kesultanan Aceh berlokasi di utara pulau Sumatra yang beribu kotakan
Banda Aceh Darussalam.
Adapun
sultan pertama dari kerajaan ini Sultan Ali Mughayat. Selama berdirinya
kerajaan Aceh, kesultanan ini fokus pada sistem pendidikan militer yang
bertujuan untuk menentang imperialism bangsa Eropa.
Dengan
adanya sistem pemerintahan yang teratur dan sistematik, kerajaan Aceh menjadi
pusat pengkajian ilmu pengetahuan serta menjadi sebuah kerajaan yang memiliki
hubungan diplomatik dengan negara lain.
11.Kerajaan Sungai Pagu (1500-Sekarang)
Kerajaan
ini telah ada sejak abad ke 16 di daerah Solok Selatan. Adapun nama lengkap
dari kerajaan ini ialah Kerajaan Alam Surambi Sungai Pagu. Kerajaan ini
terletak di Pasir Talang dan wilayah Bandar Sepuluh.
Kerajaan
ini memiliki wilayah dari Surian hingga rantau XII Koto. Hingga hari ini
penerus tahta raja dari Sungai Pagu sedang vakum setelah wafatnya Almarhum
Zulkarnain Daulat yang memiliki gelar Baginda Sultan Besar Tuanku Rajo
Disambah.
12.Kerajaan Bungo Setangkai
Kerajaan
Bungo Setangkai merupakan kerajaan yang sudah lama berdiri di Minangkabau
sebelum berdirinya Kerajaan Pagaruyung. Kerajaan ini juga merupakan pecahan
dari Kerajaan Pasumayan Koto Batu yang berada di Sungai Tarab, Kabupaten Tanah
Datar saat ini. Kerajaan ini sendiri diprakrasai oleh Datuk Ketumanggungan.
13.Kesultanan Jambi (1600-Sekarang)
Wiayah
Jambi sebelumnya memang merupakan wilayah dari Kerajaan Melayu. Namun, setelah
itu menjadi bagian dari wilayah Sriwijaya yang berada di Palembang. Sekitar
abad ke 14 M, Jambi merupakan vassal dari kerajaan Majapahit.
Pengaruh
Jawa saat itu juga masih sangat kental di dalam kerajaan Jambi yang berlangsung
sekitar abad ke 17 dan ke 18. Munculnya kesultanan Jambi bersamaan dengan
hadirnya Islam di wilayah tersebut.
Sekitar
tahun 1616, Jambi menjadi pelabuhan terkaya setelah Aceh. Kemudian di tahun
1670, kerajaan Jambi mulai bersanding dengan kekuatan Kerajaan Johor dan
Palembang. Sayangnya, masa kejayaan Jambi hanya seumur jagung. Di tahun 1680,
Jambi telah kehilangan kedudukan sebagai pelabuhan lada utama karena adanya
konflik internal dengan Johor.
14.Kesultanan Asahan (1630-Sekarang)
Kesultanan Asahan terletak di wilayah yang saat ini disebut
sebagai kota Tanjung Bali, Kabupaten Asahan. Kerajaan ini telah berdiri sejak
tahun 1630. Di tahun 1865 kerajaan Asahan mengalami kemunduran setelah
ditaklukkan Belanda.
Di
tahun 1946, Kesultanan Asahan masuk menjadi bagian negara Indonesia. Adapun
raja pertama di kesultanan Asahan ini ialah Raja Abdul Jalil. Hingga abad ke
19, Asahan tetap berada di bawah Kesultanan Aceh.
15.Kesultanan Serdang (1723-Sekarang)
Pada
tahun 1723 kerajaan Serdang mulai berdiri kemudian di tahun 1946 kerajaan ini
pun masuk menjadi bagian dari negara RI. Kesultanan Serdang berpisah dengan
Deli d tahun 1720 karena adanya sengketa tahta kerajaan. Kerajaan ini masuk
sebagai kerajaan yang makmur karena majunya perkebunan kelapa sawit, tembakau
dan karet di wilayahnya. Sayangnya, pada tahun 1865 Serdang ditaklukkan oleh
Belanda.
16.Kesultanan Deli (1632-Sekarang)
Kesultanan
Deli masuk sebagai Kesultanan Melayu dan didirikan sejak tahun 1632 oleh Tuanku
Panglima Gocah Pahlawan. Lokasi kerajaan ini terletak di Tanah Deli atau di
kota Medan saat ini. Kesultanan Deli masih ada hingga hari meskipun sudah tak
memiliki kekuatan politik lagi setelah terjadinya perang dunia II dan Indonesia
memproklamasikan kemerdekaannya.
17.Kesultanan Langkat (1568-Sekarang)
Kesultanan
Langkat adalah sebuah kerajaan yang pernah memerintah wilayah kabupaten Langkat
yang saat ini dikenal sebagai Sumatera Utara. Kesultanan langkat menjadi makmur
setelah dibukanya wilayah perkebunan karet hingga ditemukannya cadangan minyak
di wilayah Pangkalan Brandan.
18.Kesultanan Siak
Kesultanan
Siak yang juga dikenal sebagai Kesultanan Siak Sri Indreapura merupakan sebuah
kerajaan Melayu Islam yang pernah berdiri di wilayah Kabupaten Siak, Provinsi
Riau. Kesultanan Siak didirikan di Buantan oleh Raja Kecil dari Pagaruyung dan
bergelar Sultan Abdul Jalil di tahun 1723.
19.Kesultanan Palembang (1455-Sekarang)
Kesultanan
Palembang merupakan sebuah kerajaan bercorak Islam dan berada di kota
Palembang, Sumatera Selatan.
Kesultanan
ini berada di bawah pimpinan Sri Susuhunan Abdurrahman, yaitu seorang bangsawan
Palembang di tahun 1659. Kemudian di tahun 1823 pemerintah Belanda menghapuskan
keberadaan Kesultanan Palembang.
20.Kesultanan Riau Lingga(1824-1911)
Kesultanan
Lingga yang bercorak Islam ini didirikan di wilayah Pulau Lingga. Kesultanan
ini didirikan pada tahun 1824 yang merupakan pecahan wilayah Kesultanan Johor
Riau.
Pendiri
dari kerajaan ini ialah Sultan Abdul Rahman Muazzam Syah. Pusat pemerintahan
kesultanan Lingga awalnya terletak di Tanjung Pinang lalu kemudian dipindahkan
ke pulau Lingga.
21.Kesultanan Kota Pinang (1630-1946)
Kesultanan
Kota Pinang telah ada sejak tahun 1630 di area yang sekarang telah menjadi
Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Kesultanan ini dikuasai oleh Belanda sekitar
tahun 1837 dan kemudian masuk menjadi bagian negara Indonesia di tahun 1946.
22.Kesultanan Pelalawan (1725-1946)
Kesultanan
Pelalawan telah ada sejak 1725 M hingga 1946 M. Kerajaan ini berada di wilayah
kabupaten Pelalawan. Kerajaan ini pernah menguasai wilayah Melayu yang turut
serta dalam pewarisan budaya Melayu dan Islam di wilayah Riau. Sebutan Tengkoe
Besar adalah gelar untuk raja Pelalawan kala itu.
23.Kerajaan Indragiri (1347-1945)
Kerajaan
Inderagiri menjadi kerajaan Melayu yang terletak di wilayah Kabupaten
Indragilir Provinsi Riau. Sebelumnya, kerajaan ini menjadi bawahan dari
Kerajaan Pagaruyung sekaligus kawasan pelabuhan. Setelah itu, Kerajaan
Indragiri diperebutkan oleh Kesultanan Jambi, Siak dan Aceh.
24.Kerajaan Aru (1200-1613)
Kesultanan
Aru juga dikenal dengan sebutan Haru yang merupakan kerajaan yang pernah
berdiri di wilayah pantai Timur Sumatera Utara Sekarang. Nama kerajaan ini juga
disebut-sebut dalam Sumpah Palapa Gadjah Mada.
25.Kesultanan Barus (1300-1858)
Kerajaan
Barus berada di Tapanuli Tengah. Kesultanan ini didirikan oleh Sultan
Ibrahimsyah. Kesultnanan ini berakhir masa kejayaannya saat ditaklukkan Belanda
di tahun 19 M.
26.Kerajaan Padang (1630-1946)
Kerajaan
Padang masuk sebagai kerajaan Melayu yang bercorak Islam. Lokasi utama kerajaan
Padang saat ini ialah di Tebing Tinggi.
27.Kerajaan Tamiang (1330-1558)
Kerajaan
Tamiang juga dikenal dengan sebutan Benua Tunu yang merupakan kerajaan bercorak
Islam di Aceh. Wilayah kerajaan ini memiliki perbatasan antara Provinsi Aceh
dan Sumatera Utara.
38.Kerajaan Tulang Bawang (1500-Sekarang)
Kerajaan
Tulang Bawang merupakan sebuah kerajaan yang terletak di Lampung. Kerajaan ini
berlokasi di wilayah Kabupaten Talang Bawang, Lampung sekarang. Tidak banyak
catatan sejarah mengenai kerajaan ini.
29.Kepaksian Sekala Brak (1400-Sekarang)
Kerajaan
ini merupakan kerajaan yang bercorak Islam dan terletak di wilayah Lampung.
Menurut sejarah kedatangan Empat Umpu Ratu dari Pasai membuat kerajaan ini
menjadi kerajaan yang bercorak Islam.
30.Kerajaan Dharmasraya
Nama Dharmasraya berasal dari nama ibu Kota di sebuah Kerajaan Melayu yang berada di Sumatera. Kerajaan ini mengalami masa kemundurannya setelah Kerajaan Sriwijaya di serang oleh Raja Chola dari Koromandel di tahun 1025.
Sumber: https://www.gramedia.com/literasi/sejarah-kerajaan-islam-di-sumatera/
cakep...
BalasHapusMasyaAllah konten yang bermanfaat, mudah-mudah an pengunjung yang datang ke konten ini bisa menikmati tulisan teman-teman 😊
BalasHapus